Minggu, 29 Juni 2014

TEORI PSIKOLOGI KOGNITIF DAN KONTRUKTIVISME

  A. Latar Belakang

Selama ini kita tidak mengetahui seberapa besar pengaruh suatu rencana pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. Sehingga, yang dapat dirasakan saat ini adalah dampaknya terhadap siswa. Seperti lupa terhadap materi yang diajarkan, tidak mengerti materi yang diajarkan, bahkan yang terburuk ialah munculnya rasa jenuh saat belajar. Kenyataannya, tidak sedikit guru yang menghiraukan hal tersebut. Oleh karena itu, saya memilih membahas mengenai teori psikologi kognitif dan kontruktivisme beserta aplikasinya dalam kehidupan.

Sebagaimana kita ketahui bahwa pembelajaran ialah sebagai perubahan jangka panjang dalam representasi dan asosiasi mental sebagai hasil pembelajaran. Maksudnya ialah bahwa pembelajaran bukanlah sekedar penggunaan informasi secara singkat yang tidak selalu tersimpan selamanya, namun melibatkan koneksi dalam diri untuk menyimpan pengetahuan dan keterampilan baru yang diperoleh, serta adanya perubahan akibat dari pengalaman yang dialami.
Maka perlulah mempelajari psikologi kognitif dan kontruktivisme untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa. Serta mengubah teori-teori yang ada dan pemrosesan informasi menjadi strategi-strategi belajar.Seperti memberikan dorongan untuk menggali dan menemukan masalah mereka sendiri serta mencoba untuk merumuskan gagasan. Lalu diberikan peluang dan kesempatan yang luas untuk membangun pengetahuan mereka.

B.   Tujuan

Kognitif
  • Pembaca mampu menyesuaikan teori psikologi kognitif dan kontruktivisme dengan RPP yang telah ada sebelumnya.
  • Pembaca mampu membuktikan teori psikologi kognitif dan kontruktivisme dalam pembelajaran langsung.
  • Pembaca mampu membandingkan pelaksanaan pembelajaran antara pembelajarn berdasarkan teori psikologi kognitif dan kontruktivisme dengan pembelajaran tanpa teori belajar.
  • Pembaca mampu merancangkan sebuah RPP yang sudah sesuai berdasarkan materi ini
        Afektif
  • Pembaca mampu menyatakan pendapat mengenai materi ini.
  • Pembaca mampu menyempurnakan RPP yang ada dengan materi psikologi kognitif dan kontruktivisme
  • Pembaca mampu mempraktekan teori psikologi kognitif dan kontruktivisme dalam pelaksanaan pembelajaran
Psikomotorik
  • Pembaca mampu memperbaiki RPP yang telah ada setelah menguasai materi ini.
  • Pembaca mampu merancang sebuah RPP berdasarkan teori belajar psikologi kognitif dan kontruktivisme.

C.   Dasar Teori dan Analisis Teori

a.     Pengertian Psikologi Kognitif
Psikologi kognitif adalah kajian studi ilmiah mengenai proses-proses mental atau pikiran. Proses ini meliputi bagaimana informasi diperoleh, dipresentasikan dan ditransfermasikan sebagai pengetahuan. Pengetahuan ini dimunculkan kembali sebagai petunjuk dalam sikap dan perilaku manusia. Oleh karena itu, psikologi kognitif juga disebut psikologi pemrosesan informasi.
a.  Kontruktivisme adalah suatu filsafat pengetahuan yang memiliki anggapan bahwa pengetahuan adalah hasil dari konstruksi (bentukan) manusia itu sendiri. Manusia merekonstruksi pengetahuan mereka melalui interaksi mereka dengan objek, fenomena, pengalaman dan lingkungan mereka. Menurut teori belajar konstruktivisme pengetahuan tidak bisa dipindahkan begitu saja dari guru kepada murid. Artinya peserta didik harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya.
b.     Tokoh-tokoh teori belajar psikologi kognitif dan konstruktivisme
-         Pembelajaran menurut Jean Piaget
 Sumber : http://jeanpiagetcognitivetheory.blogspot.com/
Teori Piaget menjelaskan hubungan antara perbedaan individual, tujuan instruksional, prinsip belajar, dan metode mengajar. Berkaitan dengan perkembangan kognitif anak, ada dua pendekatan tentang readiness, yaitu tingkat perkembanagn fungsi-fungsi kognitif dan pengetahuan anak pada mata pelajaran. Dua pendekatan itu akan memberikan pemahaman tentang perencanaan pendidikan yang tepat. Prinsip Teori Piaget dalam praktek pembelajaran dipaparkan sebagai berikut:
  • Belajar aktif. Dalam kaitan ini ditekankan bahwa untuk membantu perkembangan kognitif anak, perlu diciptakan kondisi belajar yang memungkinkan anak belajar sendiri, misalnya melakukan percobaan, mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban sendiri, membandingkan penemuan sendiri denagn penemuan temannya dan sebagainya.
  • Belajar lewat interaksi sosial. Lewat interaksi sosial, perkembangan kognitif anak akan bervariasi dan mengarah pada banyak pandangan dengan macam-macam sudut pandang dan alternatif tindakan.
  • Belajar akan lebih berkesan dengan pengalaman sendiri.
-         Pembelajaran JA Brunner

Gambar wajah JA Brunner 
Teori Brunner menyatakan bahwa anak harus berperan secara aktif dalam belajar dikelas. Maksud dari discovery learning, yaitu siswa didorong untuk belajar dengan diri mereka sendiri. Siswa belajar aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, guru mendorong siswa untuk mempunyai pengalaman-pengalaman dan menghubungkan pengalaman tersebut untuk menemukan prinsip-prinsip bagi diri mereka sendiri. Dalam pengajaran disekolah, pembelajaranhendaknya mencakup : pengalaman-pengalaman optimal untuk mau dan dapat belajar penstrukturasi pengetahuan untuk pemahaman optimal dengan memperhatikan beberapa hal berikut.
  • Penyajian 
(1) Penyajian ikonik dimana pengetahuan disajikan oleh sekumpulan gambar-gambar yang mewakili suatu konsep
(2) Penyajian simbolik berasumsi bahwa kemauan seseorang lebih memperhatikan preposisi/ pernyataan daripada obyek-obyek yang memberikan struktur hirarkis pada konsep-konsep.
  • Ekonomi : penyajian suatu pengetahuan akan dihubungkan dengan sejumlah informasi yang dapat disimpan dalam pikiran, dan diproses untuk mencapai pemahaman.
  • Kekuasaan kekuatan diartikan sebagai kemampuan penyajian, itu untuk menghubung-hubungkan hal-hal yang kelihatannya terpisah-pisah.
  • Perincian materi pembelajaran.
  • Cara pemberian “Reinforcement”.
-       Pembelajaran menurut David Ausubel
Sumber : http://ririnayurizki.blogspot.com/2013/09/teori-belajar-menurut-aliran.html
Gambar wajah David Ausubel 
Ausubel berpendapat jika pengetahuan disusun dan disajikan dengan baik, siswa-siswi akan dapat belajar dengan efektif melalui buku teks dan metode-metode ceramah. Prinsip-prinsip yang dapat mengefektifkan pembelajaran, sebagai berikut.
  • Pengaturan awal yang dapat digunakan guru dalam membantu mengaitkan konsep lama dengan konsep baru yang lebih tinggi maknanya.
  • Deferensiasi progresif dimaksudkan bahwa dalam proses belajar bermakna perlu ada pengembangan dan evaluasi konsep-konsep. Dengan cara memperkenalkan unsur yang paling umum  terlebih dulu baru yang lebih mendetail, berarti pembelajaran dari umum ke khusus.
  • Belajar super ordinat bermakna bahwa struktur kognitif anak mengalami pertumbuhan kearah deferensiasi, terjadi sejak perolehan informasi dan diasosiasikan dengan konsep dalam struktur kognitif tersebut.
  • Penyesuaian integratif.
D.   Ayat yang berhubungan dengan Psikologi Kognitif dan Kontruktivisme
  • Surat Al-Alaq ayat 1-5

  •      Analisa ayat dalam konteks pendidikan
      Perintah membaca merupakan perintah yang paling penting dan berharga yang dapat diberikan pada umat manusia sebagai homo educadum (makhluk yang dapat dan harus dididik). Meski manusia diciptakan berasal dari setetes air mani yang sangat hina akan tetapi manusia adalah makhluk yang dapat dan harus dididik, karena dengan pendidikan maka potensi diniyah dan potensi-potensi kemanusiaan lainnya yang dimiliki setiap orang akan berkembang secara wajar. Melalui pendidikan harkat dan martabat manusia akan terjaga dengan sendirinya dan akan terus menuju kesempurnaan. Dan apabila ia belajar dan berfikir sampai ia memperoleh ilmu pengetahuan maka ia akan menempati derajat yang tinggi, sebagai mana yang dijelaskan dalam surat Al-Mujadalah ayat 11:
“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu dengan beberapa tingkatan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar