RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan
Pendidikan : SMA Sakura
Mata
Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester :
X / Ganjil
Peminatan :
MIPA
Materi : Pengukuran Besaran
Fisika
Alokasi
Waktu : 2 x 3 JP
A.
KOMPETENSI
INTI
1.
Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
(Berdasarkan teori belajar dalam konsep islam.
Belajar dan mengajar dalam islam adalah mengubah perilaku, mendidik jiwa dan
membina kepribadian manusia)
2.
Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
(Berdasarkan teori perkembangan konsep diri
dan emosi. Membentuk pola-pola kepribadian yang menjadi landasan bagi
perwujudannya di lingkungan kehidupan dan reaksinya terhadap rangsangan dari
lingkungan maupun dalam diri individu)
3.
Memahami,
menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
(Berdasarkan teori perkembangan kognitif,
mengenai gejala bagaimana cara manusia memperoleh pengetahuan atau untuk
menggunakan pengetahuan)
4.
Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
(Berdasarkan teori perkembangan psikomotorik,
berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan
manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik)
B.
KOMPETENSI DASAR
1.1 Bertambah
keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan
jagad raya terhadap
kebesaran Tuhan yang menciptakannya.
(Berdasarkan
teori belajar dalam konsep islam)
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif;
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi.
(Berdasarkan
teori perkembangan konsep diri dan emosi)
3.1 Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan,
ketelitian, dan aturan angka penting)
(Berdasarkan teori perkembangan kognitif)
4.1 Menyajikan
hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang
tepat untuk penyelidikan ilmiah
(Berdasarkan
teori perkembangan psikomotorik)
INDIKATOR
- Memilih instrumen secara tepat serta melakukan pengukuran
dengan benar berkaitan dengan besaran pokok panjang dengan mempertimbangkan
aspek ketelitian (akurasi), kesalahan matematis yang memerlukan kalibrasi
(presisi) dan kepekaan (sensitivitas).
- Menerangkan pentingnya ketelitian dan
ketepatan dalam pengukuran
- Menentukan ketelitian alat ukur (mistar, jangka sorong,
mikrometer)
- Menunjukan cara menggunakan mistar, jangka sorong,
mikrometer
- Membuat laporan tertulis hasil praktikum
- Mepresentasikan hasil pengukuran
C.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Kognitif
(saya merumuskan tujuan kognitif ini berdasarkan teori perkembangan kognitif (Jean Piaget), yang mana siswa berada
pada tahap Operasional Formal karena sudah menginjak usia 15 tahun. Pada tahap
ini siswa sudah mempunyai tiga kemampuan operasional formal, seperti penalaran
logis diterapkan ke ide-ide abstrak dan juga objek-objek konkret, penyususan
dan pengujian hipotesis, serta pemisahan dan pengendalian variabel)
- Siswa mampu memperkirakan instrumen secara tepat dalam
melakukan pengukuran dengan benar berkaitan dengan besaran pokok panjang dengan
mempertimbangkan aspek ketelitian (akurasi), kesalahan matematis yang
memerlukan kalibrasi (presisi) dan kepekaan (sensitivitas);
- Siswa mampu menerangkan pentingnya ketelitian dan
ketepatan dalam pengukuran berdasarka hasil diskusi dengan kelompok
- Siswa mampu menentukan ketelitian alat ukur besaran
panjang (mistar, jangka sorong, mikrometer)
- ·
Siswa mampu menunjukan cara pengkuran besaran panjang suatu
benda menggunakanan alat ukur secara tepat (mistar, jangka sorong, mikrometer)
- (saya merumuskan tujuan ini berdasarkan teori psikologi kognitif dan kontruktivisme. Saya
memberikan kesempatan untuk melakukan eksperimen. Karena melalui interaksi dan
uji-coba dengan objek-objek disekitar mereka, siswa dapat menemukan dari dekat
beberapa karakteristik dan prinsip dunia
(Fosnot, 1996))
Afektif
(saya merumuskan tujuan afektif ini berdasarkan teori perkembangan konsep diri dan emosi. Berdasarkan tahap-tahap perkembangan konsep diri Erikson, siswa
saat ini sudah berada pada tahap masa remaja akhir. Menurut Erik Erikson, pada
masa ini siswa sudah melampaui masa-masa pubertas yang syarat kebingungan dan
naik-turunnya emosi dan juga telah melampaui pengalaman bersekolah yang tidak
selalu menyenangkan. Sehingga mampu menikmati konsep diri dan kesehatan mental
yang positif. Meski demikian, mereka semakin memikirkan berbagai karakteristik
dan keterampilannya dan mulai bergulat dengan ketidakkonsistenan dalam persepsi
diri mereka. Kemudian perkembangan emosi
siswa berada pada tahap perkembangan akhir. Pada tahap ini siswa akan
mencapai kemampuan untuk menyesuaikan tingkah lakunya sehubungan dengan apa
yang terjadi pada dirinya)
- Siswa mampu memilih alat ukut yang tepat dalam melakukan
pengukuran
- Siswa mampu menggabungkan diri dalam kelompok saat
melakukan praktikum pengukuran
(berdasarkan tahap-tahap perkembangan Erikson, kebanyakan remaja akhir
mulai membentuk suatu identitas umum dan memahami bagaimana dirinya, serta
segala macam fakta tentang dirinya. Lalu remaja ini sudah mampu memngendalikan
emosinya.)
- Siswa mampu mempraktekan cara menggunakan alat dengan
baik
- Siswa mampu memperlihatkan hasil praktikum dalam laporan
tertulis
Psikomotorik
(saya merumuskan tujuan psikomotorik ini berdasarkan teori perkembangn psikomotorik. Siswa saat ini berada pada tahap
otonomi. Pada tahap ini siswa telah mencapai tingkat otonomi yang tinggi,
proses belajarnya sudah hampir lengkap meskipun dia masih dapat memperbaiki
geraka-gerakan yang dipelajarinya. Tahap ini disebut tahap otonomi karena siswa
sudah tidak memerlukan kehadiran instruktur untuk melakukan gerakan-gerakan.
Oleh karenanya gerakan yang dilakukan juga tidak menharuskan pembelajaran untuk
memikirkan tentang gereakannya.)
- Siswa mampu mengoperasikan alat ukur yang digunakan dalam
pengukuran
- Siswa mampu menpersiapkan presentasi hasil pengukuran
dengan kreativitas masing-masing.
(berdasarka teori perkembangan psikomotorik. Disisi akan terjadi empat
tahapan perkembangan kreativitas menurut Wallas (1921). Tahap pertama, tahap
persiapan-merupakan tahap awal yang berisi kegiatan pengenalan masalah,
pengumpulan data informasi dan hipotesis dengan kaidah-kaidah yang ada. Tahap kedua,
tahap pematangan, tahap menjelaskan, membatasi, membandingkan masalah. Tahap
ketiga, tahap pemahaman, merupakan tahap mencari kunci pemecahan, menghimpun
informasi dari luar untuk dianalisis, kemudian merumuskan beberapa keputusan. Tahap
keempat, tahap pengetesan, merupakan tahap mentes dan membuktikan hipotesis
pakah keputusan yang diambil itu tepat atau tidak.)
D.
MATERI
AJAR
Pada zaman dahulu, orang-orang
menggunakan anggota tubuhnya untuk mengukur besaran panjang. Misalnya, bangsa
Mesir Kuno mendefinisikan standar besaran panjang sebagai jarak dari siku
sampai ke ujung jari yang disebut cubit
atau hasta. Bangsa Eropa menggunakan
standar besaran panjang sebagai jarak dari ujung ibu jari kaki sampai ke
pangkal kaki yang disebut kaki (foot). Di Indonesia untuk mengukur
besaran panjang biasa menggunakan satuan jengkal,
hasta, atau depa. Dapatkah
anggota tubuh dijadikan sebagai standar ukuran besaran panjang?
·
Tabel
Alat Ukur Panjang
Mistar
/ Penggaris
|
Jangka
Sorong
|
Mikrometer
sekrup
|
·
Digunakan
untuk mengukur panjang benda
·
Skala
terkecil adalah 1 mm atau 0,1 cm
·
Ketelitiannya
adalah setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm atau 0,005 cm
|
·
Digunakan
untuk mengukur diameter luar dan dalam serta mengukur kedalaman.
·
Skala
terkecil 0,1 mm atau 0,01 cm
·
Ketelitiannya
0,05 mm atau 0,005 cm
|
·
Digunakan
untuk mengukur tebal atau diameter benda
·
Skala terkecil 0,01 mm atau 0,001 cm
·
Ketelitiannya 0,005 mm atau 0,0005 cm
|
E.
METODE
PEMBELAJARAN
1.
Model
Pembelajaran : Problem-Based Learning (PBL)
2.
Pendekatan pembelajaran : Pendekatan
saintifik (scientific).
3.
Metode
Pembelajaran :
·
Penemuan
terbimbing
·
Pemecahan
Masalah dalam kelompok
·
Diskusi dengan teman
·
Tanya-
jawab
·
Tugas
F.
LANGKAH
– LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan
1
Kegiatan
|
Rincian
Kegiatan
|
Alokasi
Waktu
|
Pendahuluan
|
·
Mengucapkan salam dan berdoa bersama
(berdasarkan teori
perkembangan nilai, moral dan sikap. Nilai
Agama ditekankan pada kegiatan
ini, yaitu suatu nilai yang mendasari perbuatan seseorang atas dasar
pertimbangan kepercayaan bahwa sesuatu itu dipandang benar menurut ajaran
agama.)
·
Mengecek kehadiran siswa
·
Menyampaikan tujuan pembelajaran
(perlu adanya penyampaian
tujuan pembelajaran agar siswa dapat mengetahui apa yang akan ia pelajari dan
akan menimbulkan rasa ingin tahu.)
·
Memberikan motivasi
dan mempersiapkan siswa secara fisik dan phsikis untuk menerima pelajaran
(menggunaka teknik-tekni motivasi dalam
pembelajaran berdasarkan teori
motivasi. Seperti, menimbulkan rasa ingin tahu, menggunakan materi yang
dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar, menuntut siswa untuk menggunakan
hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya, mengunakan simulasi permainan.
Hal-hal tersebut juga dapat digunakan untuk mengatasi kejenuhan dalam
pembelajaran, sesuai dengan teori cara mengatasi lupa dan jenuh dalam belajar)
·
Guru menginformasikan
tentang proses pembelajaran yang akan dilakukan termasuk aspek-aspek yang
dinilai selama proses pembelajaran berlangsung.
· Apersepsi
1. Sebutkan
jenis – jenis alat ukur?
2. Bagaimana cara mendapatkan hasil pengukuran yang
tepat?
3. Dapatkah kita megukur volume benda yang berbentuk
tidak teratur?
4. Apa yang dimaksud dengan pengukuran?
5. Bagaimana cara mengetuhui volume benda yang
berbentuk tidak teratur?
·
Guru meminta
siswa untuk berkelompok yang terdiri dari 4 orang siswa
|
15’
|
Kegiatan Inti
|
Mengamati
· Peserta
didik menyimak penjelasan guru mengenai bagian – bagian penggaris, jangka
sorong dan mikrometer sekrup serta menjawab pertanyaan mengenai bagian –
bagian dari masing-masing alat ukur tersebut
· Peserta didik
mengamati demontrasi langkah-langkah
penggunaan alat ukur, pengukuran suatu objek, cara membaca skala, menentukan
nilai, dan membandingkan tingkat ketelitian dari hasil pengukuran dengan
menggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup
Guru menilai keterampilan peserta didik mengamati
Menanya
·
Peserta
didik dalam kelompok mendiskusikan cara penggunaan penggaris, jangka sorong
dan mikrometer sekrup serta menentukan skala terkecil dan ketelitian masing –
masing alat ukur.
Mencoba
·
Perwakilan
dari tiap kelompok diminta untuk mengambil mistar, jangka sorong dan
mikrometer sekrup
· Salah satu anggota kelompok diminta untuk melakukan
demonstrasi pengukuran panjang dan diameter pensil serta tebal buku pelajaran
fisika
· Peserta didik mencermati demonstrasi percobaan. Anggota
kelompok yang lain mencatat hasil pengukuran dari masing-masing alat ukur
· Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan cara
melaporkan/menuliskan hasil pengukuran
· Masing-masing kelompok diberikan Lembar Diskusi
Kelompok yang berisi permasalahan yang harus diselesaikan
Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok
dan membimbing/menilai menilai keterampilan mencoba, menggunakan alat, dan
mengolah data, serta menilai kemampuan peserta didik menerapkan konsep dan
prinsip dalam pemecahan masalah
(berdasarkan teori
perkembangan nilai, moral
dan sikap. Disini sikap dan moral siswa lebih diamati oleh guru. Dimana sikap
adalah kecenderungan yang relatif stabil dan berlangsung terus-menerus untuk
bereaksi dengan cara tertentu terhadap orang lain, objek atau persoalan tertentu.
Sedangkan moral merupakan aspek kepribadian yang diperlukan seseorang dalam
kaitannya dengan kehidupan sosial secara harmonis, adil dan seimbang.)
Mengasosiasi
· Peserta didik
menyimpulkan hubungan antara skala terkecil masing – masing alat ukur dan ketelitian
yang dimiliki oleh masing – masing alat ukur
· Masing-masing
kelompok berdiskusi mengolah data hasil pengukuran panjang dan diameter
pensil serta tebal buku pelajaran fisika
·
Peserta didik (dibimbing oleh guru)
mendiskusikan beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya ketidakpastian
dalam pengukuran cara
mengurangi kesalahan dalam pengukuran
·
Mendorong siswa agar bekerja sama dalam kelompok.
Guru
membimbing/menilai kemampuan peserta didik mengolah data dan merumuskan
kesimpulan
Mengkomunikasikan
· Perwakilan dari dua kelompok menyampaikan hasil
hitungan dan kesimpulan diskusi
· Kelompok lain menanggapi dan bersama-sama mendiskusikan
pemecahan masalah
Guru menilai
kemampuan peserta didik berkomunikasi lisan
(pada kegiatan inti ini guru mengamati siswa dari hal
sikap, minat dan juga bakatnya. Untuk mengamati bakat siswa guru dapat menggunakan
teori perkembangan bakat Multiple Intelligence. Guru dapat
mengetahui apakah siswa tersebut berbakat pada akademik, seni, psikomotorik,
kreatif, atau sosial.)
|
60’
|
Penutup
|
·
Bersama peserta didik menyimpulkan kegunaan, skala terkecil, dan ketelitian masing –
masing alat ukur
·
Melaksanakan postes
·
Peserta didik mengaplikasikan pembelajaran pengukuran dalam kehidupan
sehari-hari.
(hal ini dilakukan agar tidak terjadi lupa, sesuai
dengan teori cara mengatasi lupa dan
jenuh dalam belajar)
|
15’
|
G.
PENILAIAN
1. Mekanisme
dan prosedur
Penilaian
dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi
kerja kelompok.
Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
2. Aspek
dan Instrumen penilaian
Instrumen
observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas dalam
kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama. Instrumen tes
menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan ganda
3. Contoh
Instrumen (Terlampir)
Mengetahui, Tangerang
Selatan, Juli 2013
Kepala SMA Sakura Guru
Mata Pelajaran
Drs. Zaid Raharjo,
M.Pd Yuli Rahmah,
S.TP
NIP: NIP:
H. INSTRUMEN PENILAIAN
POSTEST
1. berapakah
hasil pengukuran panjang dengan menggunakan jangka sorong untuk pengukuran diameter kelereng?
2. Berapakah
hasil pengukuran panjang dengan menggunakan mikrometer sekrup untuk pengukuran ketebalan buku!
Pedoman
penilaian :
Nomor 1 skor maksimum =
5
Nomor 2 skor maksimum =
5
Skor maksimum 10
Nilai kognitif = (jumlah skor diperoleh/ skor maksimum) x 100%
Nilai kognitif >- 75 dinyatakan
tuntas
LEMBAR AKTIVITAS SISWA
a. Memilih
macam – macam alat ukur panjang yang akan digunakan
b. Menentukan
skala terkecil dan ketelitian alat ukur panjang
c. Mempraktekan
cara menggunakan alat
d. Menyusun
data hasil pengukuran
1. Penggaris 4. Buku
Pelajaran FISIKA
2. Jangka
Sorong 5. Pensil
3. Mikrometer
Sekrup 6. Meja Siswa
1. Ukurlah
panjang meja dengan menggunakan tangan! Berapa jengkal panjang meja?
2. Ukurlah
panjang meja dengan menggunakan tangan temanmu! Berapa jengkal panjang meja?
3. Ukurlah
panjang meja dengan menggunakan mistar! Berapa centimeter panjang meja?
4. Ukurlah
panjang meja dengan menggunakan mistar temanmu! Berapa centimeter panjang meja?
5. Apa
yang dapat Anda simpulkan dari kegiatan yang baru saja anda lakukan? Jelaskan!
Isilah
tabel berikut dengan mengamati skala pada beberapa alat-alat ukur panjang.
Tentukan nilai skala terkecilnya (nst) serta ketidakpastiannya.
No
|
Alat ukur panjang
|
Nst
|
ketidakpastian
|
1
|
|
|
|
2
|
|
|
|
3
|
|
|
|
1. Ukurlah
panjang dan lebar benda – benda di sekitarmu (misalnya, tebal buku, panjang
penghapus, diameter pulpen/pensil) dengan menggunakan jangka sorong
2. Tuliskan
hasil pengukuranmu sesuai aturan angka penting pada tabel di bawah.
3. Tentukan
berapa angka penting dari setiap hasil pengukuran
4. Lakukan
pengukuran pada benda-benda yang sama dengan menggunakan mikrometer sekrup
Tabel
hasil pengukuran:
No
|
Nama Benda
|
Pengukuran
dengan Jangka Sorong
|
Panjang
|
Lebar
|
Banyaknya
angka penting
|
Penulisan
hasil pengukuran
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
No
|
Nama Benda
|
Pengukuran
dengan Mikrometer Sekrup
|
Panjang
|
Lebar
|
Banyaknya
angka penting
|
Penulisan
hasil pengukuran
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
LEMBAR PENGAMATAN
PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : X/1
Kompetensi Dasar : KD 3.1 dan KD 4.1
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Waktu Pengamatan : Saat
Pembelajaran
Indikator sikap aktif dalam melaksanakan pembelajaran
1. Kurang baik (KB) jika menunjukkan
sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Baik
(B) jika
menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten
3. Sangat baik (SB) jika menunjukkan
sudah ambil bagian dalam menyelesaikan
tugas kelompok secara terus menerus dan
ajeg/konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
1. Kurang baik (KB) jika sama
sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2. Baik
(B)
jika menunjukkan sudah
ada usaha untuk bekerjasama dalam
kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat Baik (SB) jika menunjukkan
adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan
kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan
kreatif.
1.
Kurang
baik (KB)
jika sama sekali tidak bersikap toleran
terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
2.
Baik
(B) jika
menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
3.
Sangat
Baik (SB) jika menunjukkan sudah ada
usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan
kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Bubuhkan tanda (√) pada kolom-kolom sesuai hasil
pengamatan.
KELAS : X IPA 4
NO
|
NAMA SISWA
|
SIKAP
|
AKTIF
|
KERJASAMA
|
TOLERAN
|
KB
|
B
|
SB
|
KB
|
B
|
SB
|
KB
|
B
|
SB
|
1
|
AGUNG
D.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
ANISYAH
K.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
ARIF R.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
CHAIRUNISSA F.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
DIMAS
ADI P.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
DION
SETIAWAN
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
FAIZAL K. P.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
HANNA M.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
IIS
ISNAWATI
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
INDRI
A.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
KB : Kurang baik
B : Baik
SB : Sangat baik
DAFTAR PUSTAKA
B. Hamzah
U., Teori Motivasi dan Pengukurannya.
Jakarta: Bumi Aksara. 2007
Ellis,
J. Ormrod., Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Erlangga. 2008
Hartinah,
Siti., Perkembangan Peserta Didik.
Bandung: PT. Rafika Aditiatma. 2009
Nadlir,
dll., Psikologi Belajar. Jakarta:
IAIN. 2009
Solso,
Robert L., Psikologi Kognitif.
Jakarta: Erlangga. 2007