Senin, 06 Juni 2016

Nuklir Untuk Kesejahteraan

Kunjungan Ke BATAN Serpong

Serpong, 3 Mei 2016. Kami mahasiswa Fisika semester 6 Program Studi Pendidikan Fisika UIN Syarif Hidayatullah melaksanakan kunjungan ke Kawasan Srategis Nuklir (KSN) di Komplek Puspiptek, Gedung No. 31 Serpong Tangerang Selatan Banten. Saat pertama tiba kami diarahkan oleh tim keamanan untuk tidak membawa tas dan barang-barang elektronik, hanya membawa alat tulis. Yang mana Penjagaan dan pengawasan ketat dilaksanakan Untuk menghindari dan mencegah kelalaian manusia. lalu kami diarahkan menuju aula utama. Disana kami medapatkan beberapa informasi mengenai BATAN. Diantaranya, pertama prosedur menyelamatkan diri apabila terjadi hal-hal yang tidak diiinginkan, sejarah perkembangan BATAN, dan jenis-jenis Reaktor.
Kepala BATAN dalam pernyataan kebijakan keselamatan BATAN menyebutkan bahwa keselamatan adalah prioritas utama pada seluruh kegiatan sehingga mencapai nihil kecelakaan.Untuk mengupayakan hal tersebut Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir sudah mengimplementasikan dan mendapat sertifikat untuk persyaratan standar Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai SB 006.OHSAS 18001:2008 / OHSAS 18001 :  sejak Februari 2013.   Penerapan standar SMK3 ini sebagai jaminan keselamatan,   keamanan dan kesehatan kerja baik bagi pekerja, fasilitas, masyarakat dan lingkungan dalam melaksanakan kegiatan di instalasi IEBE dan IRM.
Foto bersama dengan pemandu PTBBN, dihalaman gedung instalasi Radiometalurgi gedung 20 Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir.

Jenis-Jenis Reaktor Nuklir

Reaktor nuklir adalah termpat terjadinya reaksi pembelahan inti (nuklir) atau dikenal dengan reaksi fisi berantai yang terkendali. Bagian utam dari reactor nuklir adalah: elemen bakar perisai, moderator dan elemen kendali. Reaksi fisi beranti terjadi inti dari suatu dapat dibelah (U-235, U-233, dan Pu-239) bereaksi dengan neutron termal/lambat yang akan menghasilkan unsur-unsur lain dengan cepat serta menimbulkan energi panas dan neutron-neutron baru.
Reaktor Nuklir berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi 2 (dua):

1.    Reactor Penelitian

Sesuai namanya reaktor penelitian dikhususkan untuk kepentingan penelitian. Neutron yang dihasilkan oleh reactor ini biasanya digunakan untuk uji tak merusak, analisis dan uji material, produksi isotop, penelitian lainnya, edukasi public serta pendidikan dan pelatihan. Reactor rist yang mengasilkan radioisotope untuk industry maupun bidang kesehatan disebut juga reactor isotop.
Reaktor penelitian lebih sederhana dibandingkan dengan reactor daya, serta beroperasi pada daya yang jauh lebih rendah. Reactor ini membutuhkan bahan bakar serta produk fisi yang lebih sedikt. Biasanya bahan bakar yang digunakan adlaah uranium dengan tingkat pengayaan lebih tinggi, bisa mencapai 20% U-235.
Panas yang dihasilkan reactor penelitian dirancang sekecil mungkin sehingga dapat dibuang ke lingkungan. Di Indonesia saat ini terdapat 3 reaktor Penelitian, Reaktor Triga 2000 di Bandung dengan daya maksimal 2 MW termal, Reaktor kartini di Yogyakarta dengan daya maksimal 100 KW dan Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy di Serpong dengan daya maksimal 30 M termal.
Reaktor Serba Guna Siwabessy didesain dan dibangun oleh Inter atom GMBH dari Republik Federasi jerman. Bangunan sipil dan prasarana fisik dikerjakan oleh kontraktor dalam negeri. Pembangunan reaktor serba guna berlangsung sekitar empat tahun, yaitu sejak tahap ekskavasi gedung pada bulan Mei 1983 sampai dengan reaktor kritis pada bulan Juli 1987. Akhirnya pada bulan Maret 1992 berhasil dicapai operasi reaktor pada daya penuh 30 MW.

Reaktor Serbaguna GA Siwabessy
Dalam operasionalnya sehari-hari RSG GA Siwabessy dijalankan dengan besar kapasitas 15 Mw untuk efisiensi. kapasitas itu sudah cukup untuk kegiatan penelitian, produksi isotop untuk bidang industri hingga kesehatan, tes maupun uji material, percobaan ilmu pengetahuan, dan lainnya.
Dijalankan sepenuhnya oleh tenaga ahli Indonesia, reaktor- reaktor BATAN telah berfungsi selama puluhan tahun dengan aman dan selamat tanpa mengalami insiden. Proses pengamanan di reaktor memakai sistem keselamatan berlapis untuk meminimalisir dampak kerusakan ke manusia dan lingkungan sekitar.

1.    Reactor Daya (Pembangkit Lstrik Tenaga Nuklir)

Berbeda dengan reactor oenelitian yang membuang panasnya. Pada reactor daya, panas bersuhu dan bertekanan tinggi yang dihasilkan dari reaksi fisi dimanfaatkan untuk menghasilkan uap dan memutar turbin, sedangkan neutron yang dihasilkan sebagian diserap dengan elemen kendali dan sebagian lagi diubah menjadi neutron lambat untuk berlangsungya reaksi berantai. Reaksi fisi berantai terjadi jika meutron termal menembak U-235 lainnya secara terus menerus. Untuk mengubah neutron cepat menjadi neutron termal diperlukan moderator, tumbukan neutron dengan moderator akan memperlambat kecepatan neutron. Bahan yang umum digunakana sebagai moderator adalah air (H2O) air berat (D2O) dan grafit.
Setelah panas dari reactor digunakan untuk menghasilkan uap dan memutar turbin maka proses yang terjadi selanjutna sama dengan pembangkit lainnya.

Reaktor Daya Eksperimental (RDE)

RDE atau reaktor daya eksperimental adalah reaktor nuklir yang dapat digunakan untuk pembangkit listrik, pembangkit panas dan untuk memproduksi hidrogen. Karena sifatnya yang eksperimental maka pengoperasian reaktor nuklir tersebut lebih banyak untuk tujuan percobaan dalam meningkatkan penguasaan teknologi. Penguasaan teknologi reaktor untuk ketiga hal tersebut sangat penting mengingat Bangsa Indonesia masih kekurangan listrik, pupuk dan banyak industri yang membutuhkan energi panas untuk berbagai proses industri. Produksi hidrogen dari RDE dapat digunakan untuk bahan baku pembuatan pupuk tanaman yang sampai saat ini masih sangat dibutuhkan dalam peningkatan produktivitas pertanian, sedangkan energi panas sisa dari pembangkitan listriknya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan proses industri.

Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir

Setelah selesai acara pembukaan di Aula, mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok besar. Kelas Fisika 6A mengunjungi reactor serba guna GA Siwabessy dan Sebanyak 35 orang mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah yaitu dari kelas Fisika 6B mengunjungi fasilitas instalasi Radiometalurgi gedung 20 Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir. Kunjungan diterima oleh Bapak Helmi Fauzi R, S.ST, Maman Kartaman A, MT dan  Ibu Mu'nisatun Sholikhah, S.ST sebagai Petugas Layanan Informasi (PLI).
Instalasi Radiometalurgi gedung 20 Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir

Kami langsung diantar untuk mengunjungi Hotcell 101 sampai 103 disini pengunjung dijelaskan tentang Transfer Bahan Bakar dari Gedung 65  Instalasi Elemen Bakar Eksperimental (IEBE)-PTBBN dan Uji Tak Merusak oleh Bapak Bapak Helmi Fauzi, ST.
Hotcell 101-103
lalu pengunjung diantar ke Hotcell 104 sampai 107 untuk mengetahui pekerjaan Uji Metalografi yang dijelaskan oleh Bapak Maman Kartaman A, MT  dan terakhir pengunjung diantar ke Hotcell 108 dan 109 yang merupakan ruang laboratorium kimia untuk pekerjaan uji pasca iradiasi dan di Hotcell 137 dan 133 laboratorium untuk uji Pra Iradiasi, di Hotcell 112 pengunjung dijelaskan tentang cara kerja tangan manipulator yang merupakan tangan robot untuk mengerjaan preparasi sem dan tem. Pengunjung langsung berinteraksi dengan pemandu Bapak Helmi Fauzi R, S.ST,  dan Bapak Maman Kartaman A, MT.
Instalasi Elemen Bakar Eksperimental

Instalasi Radio Metalurgi

Fasilitas PTBBN

Fasilitas yang dimiliki dalam mendukung tugas dan fungsi Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir meliputi Instalasi Elemen Bakar Eksperimental  (IEBE) dan Instalasi Radio Metalurgi (IRM), yang terdiri dari :
  • Laboratorium produksi bahan bakar nuklir,
  • Laboratorium uji bahan dan bahan bakar nuklir pasca iradiasi,
  • Laboratorium pengujian bahan dan produk pra iradiasi,
  • Instalasi tata udara dan ventilasi,
  • Instalasi pasokan energi dan media,
  • Fasilitas keselamatan umum dan keselamatan radiasi, dan
  • Fasilitas bengkel mekanik